Selasa, 26 Februari 2013

Bangkitlah wahai Pemuda - Pemudi & Jadikan Rasulullah SAW sebagai Idolamu


“Tanpa seorang pendidik, murid tidak akan tahu apa-apa. Saya tahu Rabb saya karena ada seorang murabbi, pendidik. Kalau pengajar, banyak sekali. Tapi pendidik, langka.”
 

Muda usianya tapi dalam ilmunya. Itulah kesan yang melekat pada diri Habib Nabiel Syauqi Al-Qadri, pengasuh Majelis Ta’lim dan Shalawat Hayyun Fii Qulubinaa. Pribadi­nya ramah dan komunikatif, riang dan ter­buka, bersikap selalu rendah hati dan membuat lawan bicaranya betah berko­munikasi dengannya.

Di daerah Larangan, Cileduk, Jakar­ta Selatan, khususnya, dan Jakarta Ba­rat umumnya, nama Habib Nabiel sudah ti­dak asing lagi. Sekarang majelisnya su­dah menyebar ke berbagai tempat se­hingga sudah mempunyai tiga  belas korwil.

Ia lahir dan dibesarkan di daerah Larangan, Cileduk, 28 tahun yang lalu, dari keluarga yang mencintai pendidik­an. Ayahnya, Ustadz Syauqi, adalah  di­rektur Jamiat Kheir. Dari kecil, ia sudah mendapat arahan dan bimbingan dalam hal agama, jenjang pendidikannya pun tidak terlepas dari pesantren dan se­kolah agama. Sebelum mondok di Pon­dok Pesantren Darul Lug­hah wad Da’wah, Bangil, Jawa Timur, ia menjadi santri di Pesantren Al-Hami­diyah, De­pok, Jawa Barat.


Selepas dari Bangil, Habib Nabiel me­lanjutkan menuntut ilmu ke Darul Mus­thafa, Hadhramaut, di bawah bimbingan Habib Umar Bin Hafidz. Di Hadhramaut, Habib Nabiel banyak sekali mendapat­kan bimbingan, ilmu, dan teladan dari Ha­bib Umar Bin Hafidz, juga dari Habib Ali Al-Jufri, karena ia sempat menjadi pem­bantu (khadim) Habib Ali Al-Jufri.

“Kalau kita ingin belajar ke Hadhra­maut, harus mempunyai dasar yang kuat. Bahasa Arab harus dimatangkan. Kalau perlu, sudah mempunyai hafalan Al-Qur’an,” ujar ayah satu putri ini de­ngan suaranya yang empuk.

“Setelah itu kita tanyakan kepada diri kita, untuk apa belajar ke Hadhramaut, bukankah tanah air juga gudangnya ilmu agama, nahwu, dan sharaf, para ahlinya terkenal dari Indonesia, lalu, kalau mau belajar ceramah, Mesir terkenal sebagai pusatnya? Mengapa harus ke Hadhra­maut? Kita datang ke Hadhramaut untuk barakatul ‘ilmi, mencari berkah ilmu. Ke­berkahan ilmu itu berawal dari penga­mal­an ilmu, dan itu yang kuat menjaga­nya di Hadhramaut,” ujarnya.


“Yang saya pelajari di Hadhramaut kitab yang sudah dipelajari di Bangil tapi berkahnya berbeda. Saya mengulang ki­tab itu tapi di samping itu saya juga me­lihat contoh dan perilaku Habib Umar, apa yang beliau lakukan. Tatkala pagi datang, sambil terkantuk beliau tetap mengajar, secercah sinar matahari me­nerpa tubuh­nya. Walau kadang lelah, dak­wah terus berjalan. Lalu saya me­nyaksikan bagai­mana interaksi beliau dengan yang tua, dengan yang muda, de­ngan anak-anak, dengan yang non­muslim.

Tanpa seorang pendidik, murid tidak akan tahu apa-apa. Saya tahu Rabb saya karena ada seorang murabbi, pen­didik. Kalau pengajar, banyak sekali. Tapi pendidik, langka.”

Hidup di Dalam Qalbu
Setelah menuntut ilmu selama empat tahun di Darul Musthafa, Habib Nabiel kembali ke tanah air pada tahun 2007. Ia menginformasikan bahwa di Darul Musthafa sekarang sudah ada gelar “Lc” untuk alumninya. Ini berawal dari kepri­hatinan Habib Umar Bin Hafidz terhadap para alumnus Darul Musthafa yang ber­asal dari beberapa negara. Setelah me­nuntut ilmu sekian lama di Hadhramaut, hanya untuk mendapat gelar mampir se­bentar ke Mesir. Untuk itulah, sekarang ada gelar.
Habib Nabiel mengakui, abahnya sa­ngat berperan memberikan nasihat, do­rongan, dan masukan tanpa lelah. Abah­nya mendorongnya memperkenalkan diri kepada masyarakat setelah pulang ke tanah air. “Hadiri terus majelis ta’lim, jaga hubungan dengan masyarakat, per­kenalkan diri dengan santun, jangan de­ngan cara memaksakan diri, atau me­ngatakan ‘Ini lho ana’,” ujarnya meniru­kan nasihat abahnya.

Habib Nabiel pun menghadiri ta’lim di Majelis Rasulullah, pimpinan Habib Munzir Al-Musawa. Ia sempat deg-deg­an saat hadir pertama kali melihat ja­ma’ah yang demikian banyak. Ia diberi tempat oleh seniornya, Habib Munzir, dan disambut dengan sangat baik. Saat itu Habib Munzir mengatakan kepada­nya agar pekan selanjutnya ia mengisi taushiyah.

Waktu pun berjalan seiring semakin banyak ta’lim yang diisinya, di Menteng Dalam. Atas arahan K.H. Abdurrahman Nawi, ia pun mendirikan majelis ta’lim dan shalawat yang oleh abahnya diusul­kan namanya “Hayyun fii Qulubinaa”, hidup di dalam qalbu. Beberapa waktu kemudian ketika Habib Ali Al-Jufri ber­kunjung ke Indonesia, nama tersebut di­resmikan.
Di majelisnya, selain shalawat, pem­bacaan Maulid, ada juga pembacaan hizb (doa-doa perlindungan) Bin Sahil, lalu kitab-kitab fiqih, Riyadhus Shalihin, tafsir, tauhid, dan taushiyah. Hampir se­mua ta’lim berlangsung malam hari, ke­cuali untuk ibu-ibu, berlangsung siang hari, di beberapa tempat.



Majelis Gabungan
Saat ini di Jakarta Barat dan perba­tasan, seperti Cileduk, Cipulir, berkem­bang majelis gabungan yang mengada­kan ta’lim setiap Ahad pekan pertama. Banyak pihak menyambut gembira ada­nya majelis gabungan, karena hal itu akan membuat dakwah semakin solid. “Kita berusaha untuk menghindari ma­jelis terpecah-pecah.... Dakwah itu harus saling bersinergi, saling berangkulan. Juru dakwah jangan sampai menutup diri. Dan alhamdulillah banyak manfaat yang dirasakan dengan terbentuknya ma­jelis gabungan itu, yang sekarang ber­himpun delapan majelis ta’lim,” tutur Habib Nabiel.
Habib Ali Al-Jufri sangat senang dan mendukung adanya majelis gabungan tersebut. Itu potensi yang luar biasa.

Dalam berdakwah, Habib Nabiel ber­usaha semaksimal mungkin memadu­kan ketegasan dan kelembutan. Kepada yang muda ia selalu mengingatkan agar menjaga akhlaq sebagai anak majelis. Anak majelis harus taat peraturan, kalau berlalu lintas taati rambu-rambu, jangan suka menyerobot. “Kita anak majelis, bu­kan anak geng motor.”

Ada yang membuatnya sangat ber­semangat ketika menjalani tugas dak­wah, yaitu semangat belajar orang-orang tua di majelis yang dibinanya. Mi­salnya di Kramat Jati, orang tua mem­bawa buku untuk mencatat, itu mem­buat­nya terpacu untuk juga punya per­siapan yang baik sebelum memberikan ta’lim. Yang tua-tua saja mencatat, tentu yang muda merasa tertantang juga. Yang tua saja masih bersemangat, apa­lagi yang muda. Ada bukti untuk anak-cucu berupa catatan.

Tantangan Dakwah
Apakah para pendakwah perlu spe­sialisasi? Menurut Habib Nabiel, para lu­lusan Hadhramaut lebih condong kepa­da pengamalan ilmu dan kebersihan hati, jadi lebih condong kepada tasawuf. “Kalau dalam agama kan ada tiga pilar. Islam, iman, dan ihsan. Atau fiqih, tauhid, dan tasawuf. Kita dituntut menguasai fiqih, aqidah yang bersih, lalu diamalkan dengan tasawuf. Masing-masing alum­nus kecenderungannya berbeda-beda,” kata Habib Nabiel.

Berbicara tentang dakwah, Habib Nabiel membaginya menjadi dua hal po­kok, yaitu tantangan internal dan ekster­nal. Tantangan internal berawal dari ke­pribadian sang dai. Menurutnya yang paling berat adalah popularitas. “Kadang pendakwah disambut seperti artis, maka kalau tidak hati-hati akan timbul sikap ujub. Ingat, dakwah bukan tontonan, me­lainkan tuntunan. Dakwah juga bukan bisnis. Adalah penilaian yang keliru bah­wa keberhasilan pendakwah itu dari mo­bilnya, dari tempat tinggalnya.... Sekali lagi, dakwah bukan ladang bisnis. Jika ada pendakwah yang sampai mema­sang tarif, itu sungguh memprihatinkan. Ingat dakwah yang dicontohkan oleh Rasulul­lah SAW, dan ingat pula bagai­mana ja­tuh-bangunnya beliau dalam ber­dakwah, lalu siksaan yang beliau te­rima. Benar Rasulullah SAW menerima hadiah, tapi beliau tidak pernah memin­ta. Jadi para pendakwah harus menela­dani Rasulullah SAW,” kata Habib Nabiel.

Ia mengingatkan, sebisa mungkin pen­dakwah mempunyai nafkah sesuai ke­mampuan. Di Hadhramaut, menurut­nya, para pengajar dan pendakwah me­nafkahi keluarga mereka dengan berda­gang. “Malah ada seorang pengajar yang begitu disegani, mungkin setingkat profesor, kalau tidak mengajar atau tidak berdakwah mengisi hari-harinya dengan berjualan minyak wangi, kitab, sesuai kemampuannya,” ujar Habib Nabiel men­contohkan.

Yang paling penting menurutnya adalah ikhtiar. Soal hasil, itu urusan Allah SWT. Begitu pentingnya ikhtiar, Allah SWT sudah memerintahkan kepada Siti Maryam untuk berikhtiar ketika ia baru saja habis melahirkan Nabi Isa AS. Seperti dikisahkan di dalam Al-Qur’an, Siti Maryam diperintahkan menggun­cang-guncang pohon kurma agar buah­nya berjatuhan untuk dijadikan ma­kanan. Siti Maryam pun mengguncang-guncang pohon kurma tersebut, maka ha­silnya berjatuhanlah kurma, yang di­jadikan santapan setelah ia melahirkan. “Begitulah, demikian pentingnya ikhtiar,” kata Habib Nabiel dengan suara mantap.

Sedangkan tantangan eksternal me­nurutnya adalah kemampuan berdak­wah yang harus mempunyai wawasan luas sehingga ketika meyakinkan pihak yang tidak sependapat akan terucap dari mulut mereka bahwa kita mempunyai ke­dalaman ilmu. “Jadi bukan kita yang memaksakan orang lain mengakui kita, tapi orang lainlah yang dengan tulus mengakuinya,” ujarnya.
Ada kebiasaan unik yang dilakukan­nya sebagai bentuk sikap tawadhu’ ke­pada orangtuanya, yaitu selalu minta air minum yang telah dicicipi dulu oleh orang­tuanya. Air tersebut telah didoai, dan doa orangtua adalah kekuatan dah­syat yang luar biasa.

مجلس صلوات حين فيقولوبنا
الحبيب نبيل بين سياق القادري
::::===================::::================:::: 

Sekretariat Majelis Sholawaat Hayyun Fii Qulubina
JL. Mawar Raya Blok OIII No.3 Komp. Larangan Indah, 
Larangan Utara - Ciledug, Kota Tangerang

Info Jadwal   :
Rahmat Hidayat  : 08998336919
  Syatiri Ahmad     : 089630012133


Silsilah Nasab Al Habib Nabiel bin Syauqi Al Qadry

Muhammad Sholallahu 'alaihi Wassalam
binti
Fathimah Azzahra
dari
Sayyidina Ali Karamallahu Wajha
bin
Al Husein
bin
Ali Zainal Abidin
bin
Muhammad Al Bagir
bin
Ja'far Assodiq
bin
Ali Uraidi
bin
Muhammad Annaqib
bin
Isa Arrumiy
bin
Ahmad Al Muhadjir
bin 
Ubaidillah
bin 
Alwi
bin
Muhammad
bin
Alwi
bin 
Ali Kholi Qasim
bin
Muhammad Shohib Mirbath
bin
Ali
bin
Muhammad Al Faqih Al Muqoddam
bin
Ali
bin
Hasan
bin
Muhammad
bin 
Hasan
bin
Muhammad Jamalulail
bin
ali
bin
Abdurrahman
bin
Ahmad
bin
Salim
bin
Muhammad
bin
Abdullah Bahasan
bin
Salim
bin
Muhammad
bin
Husein
bin
Ahmad
bin
Husein
bin
Abdurrahman
bin
Hamid
bin
Abdurrahman
bin
Alwi
bin
Ahmad
bin
Syaikhon
bin
Ahmad Syauqi
bin
Al Habib Nabiel Al Qadry

::::=====================::::===================::::
 Rantai Sanad Keguruan yang menyambung Sampai ke Rasulullah SAW


مجلس صلوات حين فيقولوبنا
الحبيب نبيل بين سياق القادري

::::====================::::====================::::

Sekretariat Majelis Sholawaat Hayyun Fii Qulubina
JL. Mawar Raya Blok OIII No.3 Komp. Larangan Indah, 
Larangan Utara - Ciledug, Kota Tangerang

Info Jadwal   :
Ustad Fiqih Furqon  : 085714380985
  Adi Setiawan         : 089687245308
Azka Muhammad      : 089699373842 
 

Kamis, 07 Februari 2013

Kios Hayyun

Tersedia berbagai Macam ukuran, Pesan Sekarang !

Tersedia berbagai Macam ukuran, Pesan Sekarang !

::===================::::==================::::

Stiker Logo Majelis Sholawaat Hayyun Fii Qulubina


 Tersedia di Kios Majelis, Kunjungi Kios Hayyun disetiap acara Tabligh Akbar



مجلس صلوات حين فيقولوبنا
الحبيب نبيل بين سياق القادري

::::====================::::====================::::

Sekretariat Majelis Sholawaat Hayyun Fii Qulubina
JL. Mawar Raya Blok OIII No.3 Komp. Larangan Indah, 
Larangan Utara - Ciledug, Kota Tangerang

Info Jadwal   :
Ustad Fiqih Furqon  : 085714380985
  Adi Setiawan         : 089687245308
Azka Muhammad      : 089699373842 


Selasa, 05 Februari 2013

Tentang Majelis Sholawaat Hayyun Fii Qulubina


Tentang Al Habib Nabiel bin Syauqi Al Qadry :

“Tanpa seorang pendidik, murid tidak akan tahu apa-apa. Saya tahu Rabb saya karena ada seorang murabbi, pendidik. Kalau pengajar, banyak sekali. Tapi pendidik, langka.”
 

Muda usianya tapi dalam ilmunya. Itulah kesan yang melekat pada diri Habib Nabiel bin Syauqi Al-Qadri, pengasuh Majelis Ta’lim dan Shalawat Hayyun Fii Qulubinaa. Pribadi­nya ramah dan komunikatif, riang dan ter­buka, bersikap selalu rendah hati dan membuat lawan bicaranya betah berko­munikasi dengannya.

Di daerah Larangan, Cileduk, Jakar­ta Selatan, khususnya, dan Jakarta Ba­rat umumnya, nama Habib Nabiel sudah ti­dak asing lagi. Sekarang majelisnya su­dah menyebar ke berbagai tempat se­hingga sudah mempunyai tiga  belas korwil.

Ia lahir dan dibesarkan di daerah Larangan, Cileduk, 28 tahun yang lalu, dari keluarga yang mencintai pendidik­an. Ayahnya, Habib Syauqi, adalah  di­rektur Jamiat Kheir. Dari kecil, ia sudah mendapat arahan dan bimbingan dalam hal agama, jenjang pendidikannya pun tidak terlepas dari pesantren dan se­kolah agama. Sebelum mondok di Pon­dok Pesantren Darul Lug­hah wad Da’wah, Bangil, Jawa Timur, ia menjadi santri di Pesantren Al-Hami­diyah, De­pok, Jawa Barat.

Selepas dari Bangil, Habib Nabiel me­lanjutkan menuntut ilmu ke Darul Mus­thafa, Hadhramaut, di bawah bimbingan Habib Umar Bin Hafidz. Di Hadhramaut, Habib Nabiel banyak sekali mendapat­kan bimbingan, ilmu, dan teladan dari Ha­bib Umar Bin Hafidz, juga dari Habib Ali Al-Jufri, karena ia sempat menjadi pem­bantu (khadim) Habib Ali Al-Jufri.

“Kalau kita ingin belajar ke Hadhra­maut, harus mempunyai dasar yang kuat. Bahasa Arab harus dimatangkan. Kalau perlu, sudah mempunyai hafalan Al-Qur’an,” ujar ayah satu putri ini de­ngan suaranya yang empuk.

“Setelah itu kita tanyakan kepada diri kita, untuk apa belajar ke Hadhramaut, bukankah tanah air juga gudangnya ilmu agama, nahwu, dan sharaf, para ahlinya terkenal dari Indonesia, lalu, kalau mau belajar ceramah, Mesir terkenal sebagai pusatnya? Mengapa harus ke Hadhra­maut? Kita datang ke Hadhramaut untuk barakatul ‘ilmi, mencari berkah ilmu. Ke­berkahan ilmu itu berawal dari penga­mal­an ilmu, dan itu yang kuat menjaga­nya di Hadhramaut,” ujarnya.

“Yang saya pelajari di Hadhramaut kitab yang sudah dipelajari di Bangil tapi berkahnya berbeda. Saya mengulang ki­tab itu tapi di samping itu saya juga me­lihat contoh dan perilaku Habib Umar, apa yang beliau lakukan. Tatkala pagi datang, sambil terkantuk beliau tetap mengajar, secercah sinar matahari me­nerpa tubuh­nya. Walau kadang lelah, dak­wah terus berjalan. Lalu saya me­nyaksikan bagai­mana interaksi beliau dengan yang tua, dengan yang muda, de­ngan anak-anak, dengan yang non­muslim.

"Tanpa seorang pendidik, murid tidak akan tahu apa-apa. Saya tahu Rabb saya karena ada seorang murabbi, pen­didik. Kalau pengajar, banyak sekali. Tapi pendidik, langka.”
Hidup di Dalam Qalbu

Setelah menuntut ilmu selama empat tahun di Darul Musthafa, Habib Nabiel kembali ke tanah air pada tahun 2007. Ia menginformasikan bahwa di Darul Musthafa sekarang sudah ada gelar “Lc” untuk alumninya. Ini berawal dari kepri­hatinan Habib Umar Bin Hafidz terhadap para alumnus Darul Musthafa yang ber­asal dari beberapa negara. Setelah me­nuntut ilmu sekian lama di Hadhramaut, hanya untuk mendapat gelar mampir se­bentar ke Mesir. Untuk itulah, sekarang ada gelar.

Habib Nabiel mengakui, abahnya sa­ngat berperan memberikan nasihat, do­rongan, dan masukan tanpa lelah. Abah­nya mendorongnya memperkenalkan diri kepada masyarakat setelah pulang ke tanah air. 

“Hadiri terus majelis ta’lim, jaga hubungan dengan masyarakat, per­kenalkan diri dengan santun, jangan de­ngan cara memaksakan diri, atau me­ngatakan ‘Ini lho ana’,” ujarnya meniru­kan nasihat abahnya.

Habib Nabiel pun menghadiri ta’lim di Majelis Rasulullah, pimpinan Habib Munzir Al-Musawa. Ia sempat deg-deg­an saat hadir pertama kali melihat ja­ma’ah yang demikian banyak. Ia diberi tempat oleh seniornya, Habib Munzir, dan disambut dengan sangat baik. Saat itu Habib Munzir mengatakan kepada­nya agar pekan selanjutnya ia mengisi taushiyah.


Sejarah Majelis
Al Habib Ali bin Abdurrahman Al Jufri bersama Al Habib Nabiel bin Syauqi Al Qadry
Waktu pun berjalan seiring semakin banyak ta’lim yang diisinya, di Menteng Dalam. Atas arahan K.H. Abdurrahman Nawi, ia pun mendirikan majelis ta’lim dan shalawat yang oleh abahnya diusul­kan namanya “Hayyun fii Qulubinaa”, hidup di dalam qalbu. Beberapa waktu kemudian ketika Habib Ali Al-Jufri ber­kunjung ke Indonesia, nama tersebut di­resmikan.


Di majelisnya, selain shalawat, pem­bacaan Maulid, ada juga pembacaan hizb (doa-doa perlindungan) Bin Sahil, lalu kitab-kitab fiqih, Riyadhus Shalihin, tafsir, tauhid, dan taushiyah. Hampir se­mua ta’lim berlangsung malam hari, ke­cuali untuk ibu-ibu, berlangsung siang hari, di beberapa tempat.
Dalam berdakwah, Habib Nabiel ber­usaha semaksimal mungkin memadu­kan ketegasan dan kelembutan. Kepada yang muda ia selalu mengingatkan agar menjaga akhlaq sebagai anak majelis. Anak majelis harus taat peraturan, kalau berlalu lintas taati rambu-rambu, jangan suka menyerobot. 

“Kita anak majelis, bu­kan anak geng motor.”

Ada yang membuatnya sangat ber­semangat ketika menjalani tugas dak­wah, yaitu semangat belajar orang-orang tua di majelis yang dibinanya. Mi­salnya di Kramat Jati, orang tua mem­bawa buku untuk mencatat, itu mem­buat­nya terpacu untuk juga punya per­siapan yang baik sebelum memberikan ta’lim. Yang tua-tua saja mencatat, tentu yang muda merasa tertantang juga. Yang tua saja masih bersemangat, apa­lagi yang muda. Ada bukti untuk anak-cucu berupa catatan.


Majelis Sholawaat Hayyun Fii Qulubina selalu mengadakan Tabligh Akbar disetiap malam minggunya,biasanya diadakan di Muhola,di Masjid atau dijalan jalan perkampungan ,yang disetiap malam minggunya selalu berpindah pindah tempat.

Bila sahabat fillah melewati daerah Ciledug - Kota Tangerang dan sekitarnya, kawasan ini selalu ramai dihiasi oleh Umbul - umbul berwarna Kuning dan Biru sebagai wujud Syi'ar Majelis Sholawaat Hayyun Fii QUlubina,yang akan Dihadiri oleh Ribuan Jama'ah yang mayoritasnya para pemuda dan pemudi SE-Kota Tangerang.

مجلس صلوات حين فيقولوبنا
الحبيب نبيل بين سياق القادري

::::====================::::====================::::

Sekretariat Majelis Sholawaat Hayyun Fii Qulubina
JL. Mawar Raya Blok OIII No.3 Komp. Larangan Indah, 
Larangan Utara - Ciledug, Kota Tangerang

Info Jadwal   :
Ustad Fiqih Furqon  : 085714380985
  Adi Setiawan         : 089687245308
Azka Muhammad      : 089699373842 





Qasidah Innal Habibal Musthofa karya Al Habib Nabiel bin Syauqi Al Qadry


Qasidah Innal Habibal Musthofa karya Al Habib Nabiel bin Syauqi Al Qadry

Innal habibal Musthofa
Durofathin wanu wa fa
Wa dzikruhu Fiyhi syifa
Izatama dabil 'ilal

Ya Allah Robby ku mengabdi 
Dijalan mu yang tersuci
Wujud cinta hati ini
Penuh harap kau ridhoi

Ya Allah Robby ku sadari
Kenistaan diri ini
Tuntunlah jalanku ini
Sampai akhir hayat nanti

YaAllah Robby ku menanti
Kemenangan Dak'wah ini
Kemuliaan sunnah Nabi
Di negri yang kucintai

Ya Allah Robby sampaikanlah
Salam rindu pada Nabi
Ku berharap bertemu Nabi
Walau hanya dalam mimpi .
::::==================::::================::::
Qasidah Ya Robbibil Mustofa Karya Al Habib Nabiel bin Syauqi Al Qadry
Ya Robbibil Musthofa
Baligh maqo sidanna
waghfirlana mamado
Ya wasyi al karomi
Allah yang maha Esa
Allah maha kuasa
Kami para pemuda
Pembela Nabi yang mulia
Allah yang maha Suci
Allah maha abadi
Kami para pemudi
Pecinta Nabi yang suci
Disinilah kami bersanad
Mengaji di Majelis Sholawaat
Agar mendapat Syafaat
Dari Sang Nabi Muhammad
Disinilah kami Ya Robby
Berjuang dijalan Sang Nabi
Berharap Ridhomu Robby
Serta senyuman sang Nabi
Inilah harapan Mulia
Padamu lah kami meminta
Berkat Nabi yang mulia
Hayyun Fii Qulubina


Download/Dengarkan Qasidah :

https://soundcloud.com/fid-ivey/innal-habib-al-mustafa-fathul

Download/Dengarkan Qasidah : "Kisah Rasul (Habib Syech)"

https://soundcloud.com/justt-tina/syair-kisah-sang-rosul-habib

Download/Dengarkan Qasidah : Ya Badrotim

 https://soundcloud.com/hafez-husin/qasidah-ya-badrotim

Download/Dengarkan Qasidah :"Sholawat Burdah"

https://soundcloud.com/hafez-husin/qasidah-burdah

Download/Dengarkan Qasidah : "Yaa Dzakirin"

 https://soundcloud.com/ukhti27/hadrah-majelis-rasulullah-3

Download/Dengarkan Qasidah :"Ya Hanana"

https://soundcloud.com/hafez-husin/qasidah-ya-hanana

Download/Dengarkan Qasidah : "Qodqafani"

 https://soundcloud.com/crewselawat/qadqafani

Download/Dengarkan Qasidah : "Madat Ya Rasulullah"

 https://soundcloud.com/sahabatselawat/madat-ya-rasullullah

Download/Dengarkan Qasidah : "Tholaalbadru alaina" 

https://soundcloud.com/crewselawat/tolaalbadrualaina-lead-by

Download/Dengarkan Qasidah :"Yaa Rabbana

 https://soundcloud.com/crewselawat/yarabbana

Download/Dengarkan Qasidah : "Waqtu Sahar"  

https://soundcloud.com/sahabatselawat/08-waqtusahar-sahabatselawat

Download/Dengarkan Qasidah : "Tholabali" 

 https://soundcloud.com/crewselawat/06-thobali_tholamaasykuwalami

Download/Dengarkan Qasidah :  "Assalamu 'alaik"

 https://soundcloud.com/muhammad-afiq/assalamualaik

Download/Dengarkan Qasidah :"Alfa Shalallah"

 https://soundcloud.com/simplyislam-jukebox/alfa-shalaallah

Download/Dengarkan Qasidah : "Khoirul Bariyah" 

 https://soundcloud.com/simplyislam-jukebox/khoiral-bariyah

Download/Dengarkan Qasidah :"Yaa Sayyidi"

 https://soundcloud.com/ukhti27/hadrah-majelis-rasulullah-5

Download/Dengarkan Qasidah :"Bushra Lana" 

https://soundcloud.com/sout-ilaahi/bushra-lana-melodies-of-medina

Download/Dengarkan Qasidah : "Yaa Rasulullah" 

 https://soundcloud.com/crewselawat/yarasulullahsalamalaik

مجلس صلوات حين فيقولوبنا
الحبيب نبيل بين سياق القادري

::::====================::::====================::::

Sekretariat Majelis Sholawaat Hayyun Fii Qulubina
JL. Mawar Raya Blok OIII No.3 Komp. Larangan Indah, 
Larangan Utara - Ciledug, Kota Tangerang

Info Jadwal   :
Ustad Fiqih Furqon  : 085714380985
  Adi Setiawan         : 089687245308
Azka Muhammad      : 089699373842 




Ratib Al Athos & Terjemahannya



Bismillaahir rohmaanir rohiim


Alfatehah ilaa hadlroti  nabbiyi musthofa sayyyidina rosulillahi shollallahu ‘alahi wassalam wa aalihi wa ash ha bihi  wa azwaa jihi wa dzurriyyaatihi wa ahli baytihi wa mau walah.

Khususon ilaa ruhi  Habib Umar bin Abdurrohman Al Athos Shohibirrotib qutbil anfas Wa  Syaih ‘ali  bin ‘Abdullah baaros.

Alfatehah : (Baca Surat Alfatehah) 


A’udzubillahis sami il ‘alim minasysyaithonirrojim (Baca 3 Kali)

(Aku berlindung pada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan Syethan yang terkutuk)


Lau angsalna haa dzal qur’aan ‘alaa jabalil laro aitahu khosyiam mutashoddi’am min khosy yatillah watilkal amtsaalu  nadlribuhaa linnaasi la’allakum ya tafakkarun. 

(Andaikata Kami turunkan Qur’an ini di atas gunung, niscaya kamu akan melihatnya tunduk dan terpecah-pecah kerena sangat takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia, agar supaya mereka berpikir)


Huwallaahulladzi Laa ilaaha illa huwa ‘aalimul ghoibi wasy syahadah. Huwarrohmaanurrohim

(Dialah Allah, yang tiada Tuhan kecuali Dia. Yang Maha Mengetahui yang samar dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang)
 

Huwallaahulladzi Laa ilaaha illa huwal malikul qudduusus salaamul mukminul muhaiminul ‘aziizul  jabbaarul mutakabbir.

(Dialah  Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia Raja yang Maha suci,yang maha sejahtera, yang mengaruniakan keamanan, yang Maha memelihara, Yang maha Perkasa, Yang maha kuasa. Yang memiliki segala keagungan)
 

Subhaanallaahi ‘ammaa yusyrikun .Huwallaahul kholiqul baariul mushowwiru lahul asma ul husana. Yusab bihu lahuu maa fissamaa waati wal ardh wahuwal ‘aziizul hakim.

(Maha suci Allah dari segala apa yang mereka sekutukan. Dialah yang menciptkan,Yang mengadakan, Yang membentuk rupa, yang mempunyai nama-nama yang bagus. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada dilangit dan dibumi, dan Dialah yang Maha Perkasa dan Maha bijaksana.)

  • A’udzubillahis sami il ‘alim minasysyaithonirrojim (Baca 3 Kali)

(Aku berlindung pada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan Syethan yang terkutuk)


  • A’udzu bikalimatillaahittammati ming syarrimaakholaq (Baca 3 Kali)

(Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah Yang sempurna dari kejelekan sesuatu yang diciptakan.)


  • Bismillaahilladzi laa yadluru ma’asmihi syaiun fil ardli walaa fissama-I wahuwas samii ‘ul  ‘alim (Baca 3 Kali)

(Dengan nama Allah tidak akan bisa mencelakakan apa-apapun di bumi dan di langit bersama nama-Nya. Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat)

  • Bismillaahir rohmaanir rohiim walaa haula walaa quwwata illaa billaa hil ‘aliyil ‘adhim (Baca 10 kali)

(Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dari Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung)


  • Bismillaahir rohmaanir rohiim (Baca 3 kali)

(Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.)


  • Bismillaahi tahash shona billahi bismillaahi tawakkalna billlah (Baca 3 kali)

(Dengan nama Allah aku berlindung dengan Allah, Dengan nama Allah aku berserah diri kepada Allah).

  • Bismillaahi amanna billahi wamayyukmimbillahi Laa khaufun ‘alaih (Baca 3 kali)

(Dengan nama Allah aku beriman kepada Allah. Barang siapa yang beriman kepada Allah maka tiada takut baginya.


  • Subhaanallahi ‘azzallahi Subhaanallahi jallallh (Baca 3 kali)

(Maha suci Allah, Maha Mulia Allah,Maha suci Allah Maha Agung Allah)


  • Subhaanallahi wabihmamdihi Subhaanallaahil ‘adhim (Baca 3 kali)

(Maha suci Allah dan memuji kepada-Nya, Maha suci Allah yang Maha Agung)


  • Subhaanallahi walahamdu lillahi walaa ilaa ha illallahu waallahu akbar (Baca 4 kali )

(Maha suci Allah dan segala puji bagi Allah dan Tiada Tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha Agung)


  • Yaa lathifan bikholqihi Yaa ‘aliman bikholqihi Yaa Khobiron bikholqihi  ulthuf binaa Yaa lathif Yaa ‘alim Yaa khobir (Baca 3 kali)

(Wahai yang Maha Pengasih dengan Makhluk-Nya wahai yang mengetahui dengan makhluk-Nya wahai yang maha waspada dengan makhluk-Nya, kasihanilah kami wahai yang Maha Pengasih, wahai yang Maha Mengetahui wahai yang maha waspada)


  • Yaa lathiifal lam yazal ulthuf binaa fiimaa nazal innaka lathiful lam tazal ulthuf bina wal muslimin ( Baca 3 Kali)

(Wahai yang Maha Pengasih yang tiada putus, kasihanilah kami dan orang-orang islam)


  • Laa ilaa ha illallah (Baca 40 kali atau, 80 kali,atau 100 kali)

(Tiada tuhan yang disembah kecuali Allah)


  • Muhammaadur rosuulullah (Baca 1 kali )

(Muhammad utusan Allah)


  • Hasbunallahi wani’mal wakil ( Baca 7 kali)

(Yang mencukupi kami adalah Allah dan sebaik-baik zat yang dipasrahi)


  • Allahumma sholli ‘ala Sayyidina Muhammad, Allahumma sholli ‘alaihi wasallim ( Baca 10 kali).

(Wahai Allah berilah rahmat atas Junjungan kami Muhammad, Yaa Allah limpahkan rahmat kepadanya dan sejahtera)


  • Allahumma sholli ‘ala Sayyidina Muhammad, Yaa Robbi  sholli ‘alaihi wasalim (Baca 1 kali)

(Wahai Allah berilah rahmat atas Junjungan kami Muhammad, Yaa Allah limpahkan rahmat kepadanya dan sejahtera)

  • Astaghfirullah (Baca 11 kali)

(Aku mohon ampun kepada Allah)


  • Taa ibuu na Ilallaah ( Baca 3 kali)

(Semoga aku termasuk golongan orang-orang yang bertobat kepada Allah)

  • Yaa Allah biha Yaa Allah biha  Yaa Allah bihusnil Khotimah (Baca 3 kali)

(Wahai Allah dengan kalimatMu, Wahai Allah dengan kalimatMu,Wahai Allah dengan kebaikan di akhir hayat)


  • Yaa Kariim (Baca 1 kali)
  • Ghufraanaka Rabbanaa wa ilaikal mashiir, Laa yukallifullahu nafsan Illa wus’ahaa, lahaa maa kasabat wa ‘alaihaa  maktasabat, Robbana  Laa tu –‘aakhidzna  in nasiinaa au akh thoknaa Robbana waala tahmil ‘alaina ishrong kamaa hamaltahu  ‘alal lasdzina ming qoblina Robbana walaa tuhammillnaa maa laa thoqotolanaa bih   Wa’fu ‘annaa waghfir lanaa warhamnaa anta maulaanaa fangsurnaa ‘alal qaumil kaafiriin. (Baca 1 kali)







(Aku mohon ampunan-Mu wahai Tuhan kami, dan kepada-Mu lah tempat kembali. Tiada memaksa Allah kepada seseorang kecuali kadar kemampuanya, baginya apa yang dikerjakan,dan baginya siksa sesuatu dikerjakan/dilakukan Wahai Tuhan kami janganlah Engkau siksa aku bila mana aku lupa atau aku salah. Wahai Tuhan kami janganlah Engkau bebankan pada kami beban yang berat sebagimana Engkau bebankan pada orang-orang sebelum kami, Wahai Tuhan kami janganlah Engkau pikulkan pada kami, apa yang tak sanggup kami memikulnya, maafkanlah kami dan ampunilah kami dan Rahmatilah kami, Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.)










DZIKIR TAUHID

Afdhaludzdzikri fa’lam annahu…
(Ketahuilah.dzikir yang lebih utama adalah…………

  • Laa ilaa ha illallah Muhammaadur rosuulullah (Baca 3 kali )

(Tiada tuhan yang disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah)

  • Laa ilaa ha illallah ( Baca 5 kali)

(Tiada tuhan yang disembah kecuali Allah)

  • Alahu ( Baca 25 kali)

(Allah)


  • Laa ilaa ha illallah Muhammaadur rosuulullah (Baca 3 kali )

(Tiada tuhan yang disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah)

Al Fatihah Illa  hadhroti sayyidina Muhammad rosulillah Shollallahu ‘alaihi wasallam. Wa aalihi wa ash ha bihi wa azwajihi wadzurriyyaatihi wa ahlul baitihi  waman walah.

Bi annallaaha yu’lii darajaathim fil jannati wa yangfa’unaa bi asraarihim wayaj’alunaa min hizbihim wayarzuqunaa mahabbatahum wayatawafaanaa ‘alaa millatihim wayahsyurunaa fii zumrathim . ( Al Fatihah). Atsaabakumullah


Al Fatihah Illa ruhi sayyidinal muhajir illallah Ahmad bin ‘I sa annaqiib wa sayyidnaa alfaqih muqoddam Muhammad bin ‘alii baa ‘Alawii wa ushuulihi wafuruu’ihim Wadzawil huquuqi ‘alaihim ajma’iin.Annallaha yaghfiru lahum wayarhamuhum wayu’lii darajaatihim fil jannati wayanfa’unaa bi asraarihim wa anwaarihim wa’uluumihim wanafakhaatihim fid diini wad dunyaa wal aakhirah (Al Fatihah). Atsaabakumullah.



Al Fatihah Illa ruhi sayyidinal wa habibiina wabarookatinaa waqud watinaa wa mursyidina Al Habib ‘Umar Bin Abdurrohmann Al Athos Shohibirrotib qutbil angwas wa Syaih ‘Ali Bin Abdullah Baaros, wa ushulihi wafuruu’ihim wadzawil huquuqi ‘alaihim ajmaniin. Tsuma ilaa ruuhi Al Habib Husain Bin Umar Al Athos, wal Habib Abdullah wa Hasan Al Athos wal Habib ‘Ali Bin Hasan Al Athos,
maulal masyhadu wa shohibil qirtoos wal Habib ‘Umar Bin ‘Ali Al Athos wal Habib Abu Bakar bin Abdullah Al Athos wa shohibil ijazah Al Habib Muhammad bin Hadun Bin ‘Umar Al Athos. Wa ushuulihim wa furuu’ihim  wa dzawil huquuqi ‘alaihim ajmain. Annalloha  yaghwiru lahum wayarhahum wayu’lii darojatihim fil janah wayang fa’unaa bi asroorihim wa anwarihim wa’usulihim wanafahaa tihim fiddini wad dunyaa wal aakhirat. Al Fatihah Atsabakumullah.




Al Fatihah illa arwahii jami’il Auliya-i wa syuhadaa-i wash Sholihiin wal ammatirrosyidin min masyariqil ardhi ila maghoribiha, khususon ila arwahi jami’il auliyaa-i tis ‘atu al masyhuri fil Indonesia bi auliyaa-i songo rodhiyallahu ‘anhum Wa ilaa arwahi anaa’ina wa ummahaa tinaa wajadaa dinaa wajadaa tinaa wa ajdaadinaa wa ma syaa yikhina wamu’alliminaa wadzawil khuquqi ‘alaina ajma’in  wa jamii’il mu’miniina wal mu’minat wal muslimina wal muslimat. Annalloha  yaghwiru lahum wayarhahum wayu’lii darojatihim fil janah wayang fa’unaa bi asroorihim wa anwarihim wa’usulihim wanafahaa tihim fiddini wad dunyaa wal aakhirat. Al Fatihah Atsabakumullah.




Al Fatihah bil qobuuli watami kulla suulin wamakmuuli wa shjolaahi syaani dzohiron wa batinan fiddiin waddunya wal akhirooh daafi’atan likulli syarrrin jaalibatan likulli khairin lana wali ahbaa binaa waliwa lidiina wali ‘aulaadinaa wa masyaayihina fiddiini ma’al luthfi wal ‘aafiyah wa ‘alaa niati Annalloha yunaw wirru quluu banaa waqowaa libanaa ma’attuqqo wal huda wal ‘afaf wal mauti ‘alaa dinil ISLAM wal IMAN bila mihnatin walaa imtihanin bihaqqi sayyidi waladi’ adani walikullli niatin sholihatin wa ila hadrotin nabiyyil mustofa Sayyidina Muhammadin Shollallahu ‘alaihi wassalam wa mau walah. Al Fatihah.



DO’A

Alhamdu lillahi robbil ‘aalamiin hamday yuwaafii ni’amahuu wayukaafi u maziidah, Ya Robbanaa lakal hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhika wali a’dzimil sul thoonik. Subbaanaka laa nuhsii tsanaa an’alaika anta kamaa atsnaita ‘alaa nafsik, falakal hamdu hatta tardo, walakal hamdu idza rodhiita walakal hamdu ba’dar ridhoo.

Allaahumma sholi wasalim ‘alaa sayyidina Muhammadin fil awwalin

Wa sholi wasalim ‘alaa sayyidina Muhammadin fil aakhirin

Wa sholi wasalim ‘alaa sayyidina Muhammadin fil kulli waqtiwahiim

Wa sholi wasalim ‘alaa sayyidina Muhammadin hatta tarisal ardho waman ‘alaihaa wa anta khoirul waarisiin.

Allahumma inna nastahfizshuka wanas taudi’uka adyaa nana wa angfusanaa wa ahlana wa auladana a wa amwaa lanaa wa kulla syaiin a’thoi tana.

Allahumaj ‘alnaa wa iyyahum fii ka’nafika wa amaa nika wajiwaa rika wa’iyaa dzika ming kulli syaithonimmariid wajabrin ‘anid wa dzii ‘anid wadzi baghyin, wawing syarri kulli dzi syarrin innaka ‘ala kuli say ing qodiir.

Allahumma jamilnaa bil ‘afiah wassalamah wa haqqiqiana bittaqwa wal istiqomah, wa aidnaa mim mujibaatin nadaamah, fil haal wal mal, innaka samii’uddua’. Wa shollillaahumma bijamalika wajalaa lika ‘alaa sayyidina Muhammadin wa’ala aalihi wa shoh bihi ajmaiin, warzuqnaa kamaalal muta ba’ati lahu zhohiron, bifadhli sub haana robbika robbil ‘izzati ‘amma yashifun, wasalaamun ‘alal mursalin, walhamdu lillahi Robbil ‘aalamiin.

مجلس صلوات حين فيقولوبنا
الحبيب نبيل بين سياق القادري

::::====================::::====================::::

Sekretariat Majelis Sholawaat Hayyun Fii Qulubina
JL. Mawar Raya Blok OIII No.3 Komp. Larangan Indah, 
Larangan Utara - Ciledug, Kota Tangerang

Info Jadwal   :
Ustad Fiqih Furqon  : 085714380985
  Adi Setiawan         : 089687245308
Azka Muhammad      : 089699373842